Ceritera: February 2011

Sun Hero :'(

Mungkin, saat ini gue bener bener bimbang.. Hmm, apa yang harus gue lakuin sekarang? Gue sama sekali nggak ada bayangan.. Dalam keadaan 'sun' sakit paru paru stadium 2 dan kemungkinan hidup yang begitu kecil.. Dan saat ini gue masih terus berperang dengan perasaan gue sendiri.. Di sisi lain ada buffy, pacarnya 'sun', dan gue nggak mau nyakitin buffy..
Ini berawal waktu kemaren 'sun' putus sama sar.. Sar cerita ke gue tentang semuanya dan nanya soal dan.. Gue ceritain apa yang gue tau soal dan ke sar lewat sms.. Besoknya, 'sun' minjem hp gue, dan yang lebih buruknya adalah... 'sun' baca sms gue.. Semua sms gue sama sar dia baca.. Dan sialnya, malemnya gue sms an sama sol, di sms itu nyebut nyebut kalo gue lagi mikirin 'sun'.. Kan gue bodoh banget tuh.. Ga ada otak..
Jadilah 'sun' tahu semuanya.. Dan gue nggak punya pilihan lain selain ngaku tentang semuanya.. Dan gue bener bener ceritain semua yang gue rasain ke 'sun'.. Gila aja, air mata yang udah gue bendung berhari hari, tumpah gitu aja.. Tapi gue berusaha umpetin itu dari 'sun'.. Jadi 'sun' nggak tau gue nangis..
Padahal hari itu, gue dapet sedikit harapan ini adalah kesempatan gue untuk bilang kalo gue CINTA sama dia.. Tapi, ternyata dia udah balikan sama mantannya, buffy sehari sebelumnya.. Jadi, gue urungkan niat untuk jujur sama 'sun' soal yang satu itu, karena takut malah memperburuk keadaan..
akhirnya gue cuma bilang sama dia kalo gue peduli sama dia.. Dan, gue nggak tau apa yang gue rasain, yang gue tau dia penting buat gue.. Dan, coba tebak, 'sun' bilang apa? gini nih, "inget waktu dulu kita sempet deket? Gue tau kalo lo itu bener bener peduli dan perhatian sama gue apa adanya.. Tapi begitu tau kalo lo suka sama gue,,, gue fikir nggak lah.. Pikiran gue belom panjang saat itu.."
Gue nggak bisa ngomong apa apa.. Yang dia omongin, gue tau emang semuanya bener, tapi kenapa ada rasa mengganjal di dada gue? Ada hal hal yang pengen gue tambahin dari cerita dia.. Tapi toh saat itu gue nggak ngomong apa apa..
Sehabis istirahat, rasanya masalah itu udah terlupakan.. Tapi abis gue maju ke depan kelas sama anak anak kelompok gue untuk nyanyi lagu Hero nya Mariah Carey, tiba tiba 'sun' bilang, you are hero, na.. Dan alhasil, gue cuma diem bingung..
sorenya, pas gue pulang les, gue sempetin sms dia.. Dan, gue nanya masalah 'hero' itu.. Katanya, "lo itu dibutuhkan, na. Nggak kayak gue sampah.." tapi abis itu gue jawab, "gue nggak akan berarti apa apa tanpa lo,, karena bagi gue, lo adalah matahari buat gue"
Sejak saat itu, gue selalu sebut dia 'sun' sedangkan dia sebut gue 'hero'..
balik ke masalah buffy, gue semangatin buffy waktu 'sun' masih sama sar supaya buffy yakin, kalau nomor 3 nya pasti bakal sampe ke nomor 7.. Gue selalu berusaha menjaga perasaan buffy, perasaan sar, karena mereka masih belum ngerti gimana 'sun'..
Perasaan gue? Biarinlah.. Gue nggak peduli lagi sama perasaan gue.. Perasaan gue itu nggak ada harganya kan di mata 'sun'.. Perasaan gue nggak pernah penting..
Jadi, apa yang harus gue lakuin?

No comments

by Andriana Kumalasari

Celoteh

I think,,, Death Note is...

Bisa dibilang ini adalah pendapat pribadi gue tentang death note.. Mungkin memang kurang lengkap dan nggak bisa menjadi referensi apa apa.. Tapi, maklum aja, karena gue baru selesai baca komik volume 12 nya.. Hehe.. Oke, gue akan coba untuk identifikasi tokoh tokoh penting disini sambil menceritakan alurnya..

Light Yagami

Di awal cerita, Light hanyalah seorang pelajar SMU biasa yang dianugerahi kemampuan otak di atas rata rata. Dia merupakan anak dari Soichiro Yagami yang seorang polisi. Dia juga bercita cita menjadi polisi.
Namun, karena menemukan sebuah buku catatan yang bernama Death Note, dia yang saat itu muak dengan kejahatan yang terjadi di sekitarnya memutuskan untuk menggunakan buku itu sebagai alat penghakiman bagi para penjahat kelas berat yang pantas mati.
Dimulai dari penjahat kecil yang menggoda seorang wanita sebagai kelinci percobaan, Light terus menggunakan Death Note sampai Shinigami yang memiliki Death Note itu muncul. Yaitu, Shinigami Ryuk..
Bukannya takut, Light ternyata malah sudah menunggu kedatangan Ryuk karena dia sudah menduga bahwa Ryuk sengaja menjatuhkan Deathnote dengan bukti bahwa di halaman halaman awal Death Note tertulis petunjuk penggunaan dalam bahasa inggris..
Karena Light terus menerus menggunakan Death Note, maka ia dikenal sebagai penghakim penjahat yang bernama KIRA.

L

Nama aslinya adalah L Lawliet. Namun, ia lebih dikenal dengan nama L. Merupakan detektif nomor 1 di dunia dan dikenal tidak pernah menunjukkan wajah kepada siapapun. Untuk berkomunikasi dengan dunia luar, L memiliki seorang juru bicara bernama Watari.
Dia merasa tertantang karena ratusan penjahat di belahan dunia mati karena sebab yang sama dan dia berpendapat bahwa itu adalah pembunuhan berencana yang sangat cerdik. Dan pembunuh itu dikenal dengan nama Kira.
L, dengan daya deduksinya yang sangat cerdik akhirnya dapat menyimpulkan bahwa Kira berada di sekitar wilayah Kanto, Jepang.
L lalu mengirim beberapa agen FBI untuk menyelidiki orang orang yang diperkirakan memiliki peluang untuk mengakses data kepolisian Jepang.
Dan akhirnya, para penyelidik FBI sampai kepada Light Yagami, karena dia dianggap memiliki akses lewat ayahnya yang seorang polisi dan juga tengah berusaha menyelidiki Kira.
Agen yang diminta untuk menyelidiki keluarga Yagami dan satu keluarga lain adalah Raye=Penber. Dia menyelidiki Light Yagami dan sama sekali tak menemukan keanehan.
Namun, tepat pada hari dimana ia ingin menghentikan penyelidikannya terhadap Light Yagami, ia mengalami hal aneh. Dia ada di dalamnya ketika bus yang dinaiki Light bersama teman kencannya dibajak oleh seorang pelaku perampokan. Dan akhirnya, perampok itu mati.
Tak lama setelah kejadian itu, agen Raye=Penber dan seluruh anggota FBI yang dikirim ke Jepang untuk menyelidiki Kira tiba tiba mati. Dan atas dasar penyelidikan L, dikemukakan bahwa kecurigaan mengarah pada 2 keluarga yang diselidiki agen Raye=Penber.
Mula mula, rumah kedua keluarga dipasangi kamera, termasuk keluarga Yagami. Tapi ternyata, Light mampu menghindar dengan cerdik dari penyelidikan tersebut. Dan berhasil membuktikan bahwa pembunuhan tetap terjadi meskipun ia tidak terlihat menonton televisi. Hanya belajar untuk ujian masuk universitas.
Sementara itu, hampir seluruh anggota polisi merasa terancam dengan adanya Kira karena terbunuhnya para agen FBI sehingga mereka menyatakan diri mundur dan belum siap mati menghadapi Kira. Tersisalah beberapa orang yang bersedia untuk melanjutkan penyelidikan sebagai polisi. Awalnya tersisa tujuh orang, namun karena sebuah test yang dilakukan oleh L, tersisalah 6 orang.
Meskipun Light berhasil menghindar, L tetap merasa curiga pada Light, dengan kecurigaan kurang dari 10 persen.
Gerakan L selanjutnya sangat mencenangkan. L masuk ke dalam universitas yang dimasuki oleh Light dan menyamar dengan nama Hideki Ryuga. Namun, dia sendiri yang mengatakan pada Light, "saya L".

Detective's Greet