Ceritera

Ada yang berbeda malam ini. Saat aku membuka daftar pesan belum terbaca di salah satu aplikasi chat di smartphone-ku, aku tertegun membaca sebuah note dari seorang teman di grup chat ITB MGNV.

Dalam hati membenarkan hal-hal yang tertulis disana. Kangen memang, rindu pasti. Tapi saat ini aku lebih banyak menikmati masa sekarang dan mengenang masa lalu, meskipun orang-orang di masa lalu itu terang-terang masih ada yang lewat di depan mata.
Mungkin karena aku merasa waktu dan lingkungan telah membuat kami tak sepenuhnya sama lagi. Baru tiga bulan padahal. Tapi sudah jelas perbedaan yang terlihat. Nyari orang ini dimana, orang itu biasa dimana, si dia suka belajar di tempat ini, tapi dirinya di tempat lain. Kalau diajak kumpul pasti kumpulnya lama dan nggak pernah bisa lengkap. Padahal, dulu satu asrama. Kalau mau kumpul nggak perlu lewat grup chat, tinggal announcement pake speaker wakamad.
Lagi ngurus acara, katanya pingin tau banyak hal, katanya mau bantu, tapi dateng nggak pernah, muncul di grup chat juga nggak pernah. Seakan-akan semuanya cuma pencitraan agar terlihat masih peduli tapi sebenarnya udah nggak mau tau lagi.
Awalnya kalau pulang malem masih suka nanya di grup "siapa yang masih di kampus?". Makin kesini makin males nanya dan akhirnya, "udahlah pulang sendiri aja, masih jam segini". Haha -_-
Padahal ini Bandung, kalau kata salah satu kakak kelas, "jangan dibiasain cewek jalan sendirian". Ya tapi aku juga kan nggak enak kalo misalnya harus ngeganggu mereka terus, padahal itungannya belum terlalu malem banget. Takut mengganggu urusan mereka (yang entah apa). Takut menganggu kenyamanan mereka yang (kebanyakan) menilai aku independent banget dan bisa bisa aja pulang sendiri. Makin kesini, sama anak angkatan sendiri malah makin nggak enakan.
Waktu dan jarak (hampir) selalu berhasil memisahkan banyak ikatan. Dan aku baru paham, jarak disini bukan hanya jarak harfiah sepuluh ribu mil, tapi suatu jarak yang tidak bisa didefinisikan dengan prinsip pengukuran. Dimensi, saat kita masih bisa berpapasan, namun dunia kita telah berbeda.

Apa kabar, Exorfation?
.
.
.
Malam, Exorfation. Tidak ada kepentingan tertentu menulis tentang kalian. Hanya sedang bosan lalu bernostalgia, dan berakhir dengan tangan menari di atas keyboard laptop.
Padahal belum genap lima tahun kita lulus dari MTs, tapi bagiku sendiri rasanya sudah sangat lama. Masa-masa bersama kalian adalah masa-masa paling naik-turun yang pernah kualami. Tak banyak yang kuingat, kecuali bahwa aku adalah orang yang sangat menyebalkan, banyak omong kosong, dan cenderung angkuh. Aku tak begitu ingat lagi sisanya.
Tapi terlepas dari hal-hal (yang lebih banyak ingin kulupakan) itu, bersama kalianlah aku pertama kalinya mengalami sesuatu. Pertama kali berorganisasi, pertama kali mengurus acara, pertama kali ikut election,  pertama kali dapet beasiswa (hehe), pertama kali suka sama seseorang sampe lamaaaa banget (wkwkwk #skip), pertama kali nge-band, pertama kali karaoke, pertama kali jalan ke mall tanpa orangtua, pertama kali ke kebun raya bogor, pertama kali ke Jogja, dan pertama kali yang lainnya.
Insan Cendekia adalah titik balik dalam hidupku, tapi bukan berarti kalian terlupakan begitu saja. Kalian tak kalah pentingnya. Kalian mengajarkanku banyak hal yang baru bisa kucerna maknanya saat ini. Terima kasih, teman.
Maaf, mungkin saat dulu belajar bersama kalian, aku bukanlah orang baik, aku bukanlah orang yang menyenangkan, atau mungkin di reuni-reuni kita setelah lulus pun aku tetap tidak bisa menjadi orang yang baik dan yang menyenangkan.
Maaf, jika aku lebih banyak diam. Menolak bicara kecuali dengan orang-orang tertentu. Bukan aku tidak mau, hanya saja aku tidak tahu harus bicara apa.
Dari sini aku tetap kirim doa untuk kalian seperti aku kirim doa untuk Magnivic Alencearin. Aku tetap kirim doa terbaikku untuk kalian semua, semoga Allah menyampaikannya kepada kalian dengan cara yang indah. Aamiin.
Selamat untuk dua orang teman kita Lidwina Wilona Kaulika dan Dini Ayunita yang beberapa hari yang lalu baru aja walimah, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah :D
Exor, kumpul lagi yuk!