"Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya dipagi dan disenja hari dengan mengharap keridhoan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." -Q.S. Al Kahfi : 28
.
.
Selamat menambah hitunganmu
Semoga kebaikan selalu terlimpah untukmu
Kamu dikuatkan olehNya
Hidupmu mendapat berkahNya
.
Terima kasih untuk ukhuwah ini
Bertemu denganmu adalah hal yang senantiasa kusyukuri sampai hari ini
.
Salam sayang untukmu sahabatku
Semoga Allah SWT senantiasa melindungimu
.
.
Aamiin
.
.
Untukmu, Azizah Muthi'ah
.
Apa dia sehat?
Sepertinya dia baik-baik saja. Kenapa?
Tak apa. Aku hanya bertanya.
Kenapa kau bertanya? Masih peduli?
Apa bertanya selalu berarti peduli? Bisa saja kan hanya basa-basi.
Aku tahu kau bukan orang yang suka berbasa-basi. Kalau kau bertanya tentang seseorang, kamu pasti peduli padanya.
Kalau kamu tahu lantas masih perlukah bertanya kenapa?
Sepertinya dia baik-baik saja. Kenapa?
Tak apa. Aku hanya bertanya.
Kenapa kau bertanya? Masih peduli?
Apa bertanya selalu berarti peduli? Bisa saja kan hanya basa-basi.
Aku tahu kau bukan orang yang suka berbasa-basi. Kalau kau bertanya tentang seseorang, kamu pasti peduli padanya.
Kalau kamu tahu lantas masih perlukah bertanya kenapa?
Moment itu ada karena kebersamaan.
Bersama keluarga.
Bersama teman.
Bersama rekan seperjuangan.
Bersama mereka yang kita sayang.
Hari ini pun berkesan karena kebersamaan.
Bersama orang-orang yang dibersamaiNya dalam ukhuwah atas namaNya.
Alhamdulillah :)
Kamu mungkin bisa diterima di universitas yang katanya terbaik di Indonesia, di jurusan yang katanya paling diperebutkan oleh putra-putri negeri ini. Tapi apa kamu bisa, berjuang sampai selesai? Sampai kamu jadi sarjana? Sampai kamu bisa berkarya? Atau kamu hanya akan lompat-lompatan kesana kemari dan tak pernah sampai ke garis akhir?Bukan mengawali.
Yang sulit adalah menjalani.
Dan lebih sulit lagi mengakhiri sampai benar-benar selesai.
Mungkin aku hanya sedang menapaki satu fase lain dalam hidupku.
Mungkin aku hanya harus lebih banyak mengerti dan memosisikan diri.
Mungkin aku hanya perlu lebih banyak mencari tahu daripada terus-terusan sok tahu.
Mungkin aku harus belajar menekan ego, menahan rasa tidak nyaman.
Ini adalah bagian dari beranjak dewasa.
Beranjak dewasa pada kisahku sendiri.
Pada cerita yang ditulis untukku sebagai tokoh utamanya.
Aku bukan penulisnya.
Aku hanya pelaku yang tidak tahu kemana sang penulis akan membawa konflik ini.
Sekilas aku terkesan harus meninggalkan semuanya.
Padahal sesungguhnya tak ada yang kutinggalkan.
Nothing to lose.
Aku hanya meninggalkan kekosongan dan omong kosong. Aku hanya meninggalkan opini dan kefanaan. Karena aku membawa serta diriku bersamaku.
Melihat dunia dari jendela kecil di kamarku selama berhari-hari membuatku sadar. Bahwa aku melihat terlalu luas hingga bahkan tak tahu harus fokus kemana.
Aku terlalu dibiaskan oleh keterbukaan hingga aku bahkan tidak bisa melihat ke dalam diriku sediri. Terlalu sibuk mencari hal-hal rasional sampai aku lupa bahwa kekuasaan mutlak itu ada.
Mungkin aku hanya harus lebih banyak mengerti dan memosisikan diri.
Mungkin aku hanya perlu lebih banyak mencari tahu daripada terus-terusan sok tahu.
Mungkin aku harus belajar menekan ego, menahan rasa tidak nyaman.
Ini adalah bagian dari beranjak dewasa.
Beranjak dewasa pada kisahku sendiri.
Pada cerita yang ditulis untukku sebagai tokoh utamanya.
Aku bukan penulisnya.
Aku hanya pelaku yang tidak tahu kemana sang penulis akan membawa konflik ini.
Sekilas aku terkesan harus meninggalkan semuanya.
Padahal sesungguhnya tak ada yang kutinggalkan.
Nothing to lose.
Aku hanya meninggalkan kekosongan dan omong kosong. Aku hanya meninggalkan opini dan kefanaan. Karena aku membawa serta diriku bersamaku.
Melihat dunia dari jendela kecil di kamarku selama berhari-hari membuatku sadar. Bahwa aku melihat terlalu luas hingga bahkan tak tahu harus fokus kemana.
Aku terlalu dibiaskan oleh keterbukaan hingga aku bahkan tidak bisa melihat ke dalam diriku sediri. Terlalu sibuk mencari hal-hal rasional sampai aku lupa bahwa kekuasaan mutlak itu ada.