Aku pernah menulis soal memilih. Bahwa kita harus bisa memilih diantara pilihan-pilihan yang ada, lalu bertanggungjawab atas apa yang telah kita pilih. Namun terkadang memilih tidak seterang-terangan itu. Kadang kita memilih tanpa menyadari bahwa sesungguhnya kita sedang memilih. Jelasnya apa yang kita pilih barulah terasa saat pilihan lainnya hadir. Barulah jelas saat ada hal lainnya yang bisa dipilih. Dan aku memilih menghargai pilihanku....
Bayangkan, hari ini ada seseorang yang menyatakan keinginannya untuk menggantikanmu. Namun tempat untukmu ternyata masih ada. Meski kosong. Ia masih menolak diisi oleh yang lain. Salahmu? Bukan. Tenang saja. ...