­
Cerpen

Memilih Ara

Aku melihat jam dinding di ruanganku sambil memandangi pintu. Jam pulang kantor sudah terlewat tetapi pintu itu tidak henti-hentinya diketuk oleh mereka yang ingin bertamu. Tok! Tok! Tok! Sekali lagi pintu ruanganku diketuk. Aduh, siapa lagi sih yang mau mendiskusikan pekerjaan jam segini? Masih betah dan belum mau pulang rupanya. "Masuk!" ujarku pada sosok di balik pintu. "Permisi, Mbak Ara!" Rupanya Pak Didin,...

Continue Reading