5 Centimeters Per Second

January 11, 2015


Aku yakin waktu akan mengantarkan sampai tiba pada sebuah jawaban. Meskipun jawaban itu sama seperti yang diterima Takaki dan Akira. Bukankah jarak dan waktu memang tak pernah menjanjikan akhir yang indah? 
Sebenarnya anime ini sudah muncul sejak tahun 2008, tapi aku baru tahu tentang adanya anime ini dari salah seorang teman di "grup sebelah". Teman-temanku di grup yang sama menyahuti dan bilang anime ini punya efek yang keren, ada juga yang bilang ceritanya menyentuh, Yah, intinya mereka merekomendasikan anime ini.
Malam itu juga, aku mencari anime itu di internet. Ternyata anime itu terbagi ke dalam tiga episode, dimana masing-masing episodenya memiliki sudut pandang yang berbeda-beda.
Tulisan ini bukan movie review, jadi aku tidak akan menjabarkan ceritanya dari awal sampai akhir. Intinya, Takaki dan Akira adalah cinta pertama untuk masing-masing. Awalnya, mereka berteman dekat karena mereka memiliki kondisi yang sama. Mereka memiliki fisik yang lemah sehingga mereka lebih memilih menghabiskan waktu di perpustakaan bersama. Namun, Akira saat itu pindah ke kota yang jauh. Awalnya mereka berjanji untuk saling berkirim surat, bertelepon, bahkan mereka sempat bertemu satu kali saat SMP. Namun, lama kelamaan, surat-surat itu tak lagi sampai.
Takaki pun tidak pernah mengirimkan pesan singkat yang selalu ia tulis di ponselnya. Meski begitu, Takaki masih mencintai Akira. Bahkan saat seorang gadis bernama Kanae menyukainya, ia tetap tak henti-hentinya menatap telepon genggamnya, membuat Kanae sadar, bahwa sampai kapanpun Takaki tidak akan pernah melihatnya.
Pada akhirnya, Takaki tetap tidak bersama dengan Akira, sebab Akira telah bertunangan dengan laki-laki lain. Takaki tahu akan hal itu, tapi entah kenapa hatinya tetap mencari Akira.
I always end up looking somewhere for your smile
At the railway crossing of the fast pace town
Even though I know you won’t be here
If life can be repeated, I’ll go to you many times over
There’s nothing else that I want
Nothing else is more important than you
Entahlah, menurutku cerita ini wajar saja, sesuai dengan kenyataan. Sangat mungkin memang cerita rumit seperti ini berakhir dengan seperti itu. Jarak dan waktu memang mengaburkan banyak hal, menimbulkan keraguan. Bahkan jika keduanya masih tetap saling memendam rasa untuk yang lainnya, tidak menjamin mereka akan tetap bersama. Jarak dan waktu adalah dimensi yang penuh dengan ketidakpastian.
Karena itulah...
Cerita itu memang merakhir disitu. Berakhir saat Takaki memutuskan untuk kembali melangkah pada hidupnya, menuju masa depannya. Tapi bagaimana jika pada waktu yang akan datang, yang tidak diceritakan oleh cerita, mereka tetap bisa bersama, mereka tetap akan bertemu, menyelesaikan segala ganjalan untuk satu sama lain, saling mengatakan kejujuran yang belum sekalipun tersampaikan? Tidak ada yang tahu bukan?
Jarak dan waktu memang tak pernah menjanjikan sesuatu yang indah. Tapi, ketidakpastiannya selalu memberikan harapan. Harapan yang mendorong diri untuk terus bersabar. Walau merasa bodoh, walau merasa konyol,
Hanya mungkin, baiknya berhati-hati pada harapan. Karena jika kita berakhir seperti Takaki di anime itu, bukankah kita akan menyalahkan diri yang pernah berharap?

You Might Also Like

0 comments