Bicara Visi
May 20, 2015
Ini tugas kadwil sebenernya. Tapi, yaa agak makasih juga sih dapet tugas kayak gini, jadi aku inget buat nulis apa yang ingin aku lakukan dalam beberapa tahun ke depan. Mungkin suatu hari aku akan membuka tulisan ini lagi sambil senyum-senyum membayangkan apa yang ada di kepalaku waktu menuliskannya :D
Visi atau tujuan hidup menurut saya adalah hasil yang ingin dicapai
selama seseorang menjalani kehidupan. Visi adalah puncak dari pendakian seorang
manusia. Tercapai atau tidaknya suatu visi adalah indikator kesuksesan
seseorang dalam permasalahan duniawi. Seseorang bisa saja memiliki banyak
tujuan hidup, tapi pasti ada satu hal yang sangat ingin ia capai sampai ia
perjuangkan tanpa keluh dan kesah.
Saya memiliki sebuah visi dalam hidup saya. Visi yang sejak
dulu tidak pernah berubah meski jalan yang saya rencanakan selalu berubah-ubah.
Visi saya untuk masalah dunia ini adalah membawa Indonesia ke keadaan paling
ideal yang memungkinkan. Saya tahu kesempurnaan itu tidak ada. Mencari
kesempurnaan adalah sia-sia. Tapi, saya percaya mengusahakan suatu kesempurnaan
tidak pernah memberikan hasil yang buruk.
Banyak orang bilang visi saya terlalu umum, kurang spesifik.
Tapi saya merasa visi saya cukup jelas. Saya tidak pernah menginginkan suatu
jabatan tertentu. Saya juga tidak pernah menginginkan suatu profesi tertentu
atau gaji tertentu. Biar Pencipta saya yang menentukan sebagai siapa saya akan
membenahi negeri ini. Bagi saya yang penting bukanlah posisi, tapi motivasi. Keresahan
saya dengan kondisi negeri ini sudah cukup untuk memotivasi agar saya terus
bergerak.
Alasan lain yang membuat visi saya tidak begitu spesifik
adalah bidang yang saya ingin geluti sering berubah-ubah. Dulu saya sempat
ingin ambil bidang ekonomi karena penasaran dengan naik-turunnya harga BBM. Saya
juga sempat ingin ambil bidang hukum karena miris melihat ketidakadilan sebuah
lembaga yang disebut “peradilan”. Di masa-masa awal sekolah menengah saya ingin
menjadi ilmuwan karena ingin membuat penemuan untuk mengangkat nama Indonesia
di dunia ilmu pengetahuan. Setelah penjurusan, saya ingin kuliah aeronotika
karena ingin membuat pesawat asli Indonesia seperti yang dilakukan Bapak B.J.
Habibie. Keinginan terbaru saya adalah saya ingin kuliah teknik sipil untuk
membuat jalan raya yang kuat dan ramah lingkungan karena jengkel pada jalan
raya dekat sekolah yang tiap tahun harus diaspal ulang dan seringkali banjir.
Saya tahu tidak mungkin saya seorang diri bisa untuk
membenahi negeri ini. Paling-paling saya hanya bisa ikut campur di beberapa
bidang saja. Bidang ini saya pilih sesuai ketertarikan dan kemampuan yang saya
miliki. Saat ini saya masih bertahan pada keinginan terakhir, rekayasa
transportasi.
Saya sudah merencanakan apa yang akan saya lakukan setelah
ini. Jika saya diterima di jurusan Teknik Sipil, selanjutnya yang harus saya
lakukan adalah belajar dan berkemahasiswaan seperti apa yang saya lakukan saat
ini, hanya saja ada beberapa capaian kualitas yang harus saya capai.
Untuk kualitas pengetahuan, seperti sebelumnya saya tetap
berorientasi pada pendidikan bukan indeks. Manajemen tugas, praktikum, dan
kuliah harus terus saya perbaiki agar tidak ada sedikitpun materi yang
terlewati.
Untuk kualitas hubungan interpersonal atau organisasi, saya
harus bisa meningkatkan kemampuan manajemen waktu dan manajemen masa. Tetap
pertahankan keaktifan di terpusat dan tetap menyempatkan untuk berbaur dengan
masyarakat. Saya ingin mencoba mengambil sebuah kesempatan untuk mengorganisasi
langsung sebuah acara terpusat.
Begitulah kehidupan kampus yang saya rencanakan sampai saya
lulus tiga tahun yang akan datang. Saya ingin lulus tepat waktu, tidak ingin
menunda kelulusan untuk alasan apapun. Hal ini penting karena setelah lulus,
saya ingin langsung lanjut S2 ke luar negeri. Saya masih belum menentukan
negara mana karena masih melihat perbandingan perkembangan infrastruktur
transportasinya dan juga saya masih menunggu rekomendasi dari beliau-beliau
yang berpengalaman.
Setelah lulus S2, saya akan kembali ke Indonesia untuk
melakukan satu diantara dua hal berikut: melakukan penelitian tentang suatu inovasi
kuat dan ramah lingkungan dalam bidang rekayasa transportasi atau bergabung
dengan perusahaan konstruksi selama dua tahun maksimal, lalu mendirikan
perusahaan sendiri yang bertajuk konstruksi kuat dan ramah lingkungan.
Sementara ini, itu rencana saya untuk mencapai visi hidup saya. Tapi, seperti yang sudah saya katakana di atas. Saya sebagai manusia hanya bisa berencana. Biarkan Allah yang menempatkan saya di tempat manapun yang Dia kehendaki.
0 comments