Praduga

May 23, 2016

Aku adalah pikiran yang pernah menduga. Pernah menjadi sangat bahagia karena dugaan. Tertarik berlebihan sampai akhirnya bersikap tidak biasa. Lalu aku menjadi sangat malu saat tahu bahwa pradugaku selama ini salah, bahwa ternyata selama ini praduga hanya bualan dan delusi semata.
Aku tahu bahwa akulah pikiran itu dan kamu tak pernah mengintervensinya. Kamu tidak pernah menginsepsi apapun, aku yang mengekstrak informasi seorang diri, aku yang mencerna, aku yang menyerap. Lalu, aku yang paling merasa hina dan malu.
Bukan karena aku masih menginginkan pradugaku. Bukan. Aku sadar bahwa aku sang pemikiran sudah salah bahkan sejak awal sekali. Aku pun telah terbiasa dengan ketiadaanmu disekitarku. Sudah sangat akrab dengan aku dan apa yang ada di sekelilingku saat ini.
Aku pun tak lagi menginginkan kita saat sebelum praduga itu ada. Aku tahu ini adalah konsekuensi untukku yang berani berpraduga. Aku sang pemikiran tak ingin dekat-dekat denganmu, mengganggu hidupmu atau apapun. I'm not your ghost anymore!
Hanya jika aku boleh sedikit meminta kebaikanmu, bisakah kau sedikit saja tidak merasa terganggu dengan keberadaanku? Bisakah kau memahami semua yang terjadi sebagai perkembanganku, sang pemikiran? Bisakah kau memaafkanku untuk segala praduga yang jelas sia-sia ini?

I'm sorry but I did like you, that much :(
DID

You Might Also Like

0 comments