Pada akhirnya kembali kepada masing-masing orang siapa yang menghargai dan tidak menghargai bertambahnya hitungan. Sedih sebab tahu yang peduli perlahan pergi dan habis. Namun penuh rasa syukur, sebab masih ada juga yang mau berbagi bahagia tanpa perlu berbayar harta. Mungkin empat hari yang lalu mesti jadi bahan kontemplasi. Sebab sudah perlahan habis bukankah artinya harus kembali mencari. Walaupun memantaskan diri sampai sekarang masih...
Semakin merasa tidak memiliki keterikatan personal dengan banyak orang seiring banyak yang pergi dan sudah sibuk dengan dunia masing-masing. Di sisi lain, sendirinya masih sibuk memberikan usaha terbaik untuk banyak orang dan memaksa memenuhi ekspektasi semuanya. Jadi khawatir kalau di saat semua ini selesai aku akan mengalami krisis identitas, tidak lagi punya sesuatu untuk diperjuangkan. Atau buruknya, ingin tapi tak lagi tau ingin...
Seperti apapun kita merasa sosok yang sama saja dengan yang lalu, pasti kita berubah walaupun sedikit. Sebab dengan pengalaman di masa lalu lah kita belajar untuk masa yang akan datang. Orang yang tidak pernah berubah dan tidak pernah belajar hanya akan menyesali waktu yang telah ia jalani di belakang tanpa menjadi konstruktif untuk dirinya di masa kini. Saya berubah, kok. Saya belajar. Sudah...
Terkadang, antara lelah dan terpaksa terbiasa sendiri itu beda tipis ya. Terlalu sering sendiri membuatku akhirnya lupa bagaimana caranya berjalan bersama orang lain, bersama banyak orang. Bahkan menjadi ingin dan tidak bisa didekati pun akhirnya bisa terjadi secara bersamaan. Tidakkah ada yang akhirnya ingin mendekat dan memusnahkan segala sifat dan sikap self-centered ini? Atau karena aku seperti ini maka orang-orang berhenti mendekat? Bulan...