Apakah Setiap Gembok Memiliki Kunci?

August 04, 2020

Sebagai seorang manusia, ketika melihat orang lain, kita seringkali berfikir dan mengelompokkan mereka ke dalam beberapa label yang kita tentukan sendiri. Seperti sebuah entri blog yang kita kelompokkan, dan terkadang bsia saja masuk ke dalam beberapa kelompok, menyortir manusia pun seringkali demikian.


Sepertinya aku tidak cocok berteman dengan orang ini, aku lebih cocok berteman dengan orang lain, yang lebih paham, yang lebih mengerti jalan fikirku.

Tapi, seringkali kita lupa, bahwa sebagai manusia kita tidak selalu sama dan konsisten setiap saat. Manusia terkadang gagal mendefinisikan bahkan hal-hal yang paling mendasar soal dirinya. Manusia seringkali tida tahu apa bedanya keyakinan dan kepercayaan, apa bedanya keinginan dan kebutuhan, apa bedanya mencintai dan menikahi.

Jangankan untuk hal-hal tipis begitu, hal yang jelas ekstrem saja bisa berputar dalam waktu cepat. Yang sebelumnya paling kamu percaya bisa jadi yang paling tidak bisa diandalkan, yang sebelumnya paling kamu cinta menjadi yang paling kamu benci, yang sebelumnya paling kamu jauhi bisa menjadi yang paling kamu butuhkan.

Kita sering gagal memenuhi konsistensi itu, sebab konsisten itu memang sejak awal tidak realistis bagi kita.

Mari berkaca pada diri sendiri. Bukankah kamu yang suka bicara tentang politik nasional dan global ini juga diam-diam suka membicarakan hal personal? Bukankah kamu yang suka menonton mata najwa ini juga diam-diam menikmati drama korea? Bukankah kamu yang bermimpi besar untuk bangsa ini juga punya cita-cita lingkup keluarga? Bukankah kamu yang suka kopi gerobak pinggir jalan juga sesekali ingin mengecap starbaks? Bukankah kamu yang garangnya bukan main juga akan luluh dengan kasih sayang?

Tidak mungkin satu orang hanya punya satu sisi saja. Setiap orang punya banyak. Banyak airmata yang ditutupi, atau amarah yang dibiarkan tersembunyi. Ada juga hasrat yang terpendam dan perlawanan yang teredam.

Maka akhirnya tidak ada kunci yang bisa membuka semua gembok. Setiap gembok punya kunci yang berbeda, terkadang gembok dan kunci harus bisa saling menyesuaikan atau saling merelakan untuk menemukan yang sesuai.

Kadang kamu akan bertemu orang yang kamu fikir bisa membuka gembokmu. Tapi mungkin bukan, atau belum saatnya.

Pertanyaannya, apakah semua gembok pasti memiliki kunci? Atau ada gembok yang harus rela tertutup terus-menerus sebab tak satu kunci pun bisa membukanya.

Ah, menyedihkan ya.


You Might Also Like

0 comments