Memberanikan Menutup #2

February 28, 2021

Akhirnya aku menulis lanjutannya. Atau bisa jadi yang terakhir juga sih dari cerita tentang memberikan closure ini.


Karena kesempatan yang hadir secara kebetulan sebelumnya, entah kenapa aku menjadi lebih berani untuk akhirnya memberikan closure kepada yang lainnya. Dua lainnya yang sejujurnya (dalam hal ini) aku yang jahat karena aku yang menolak dan menghindar.

Kejadiannya sudah 3 tahun dan 2 tahun untuk masing-masing. Jadi, sepertinya sudah cukup banyak waktu untuk melihat permasalahan ini dengan lebih dewasa.

Closure pertama, kejadian penolakannya 3 tahun lalu dan aku super jahat sekali karena sebenarnya sudah sempat beberapa kali ngobrol dan jalan bareng (walaupun sebenarnya untuk kepentingan kabinet waktu itu). Tapi, tetap saja aku merasa jahat karena sudah PHP kan, apalagi sebenarnya dulu aku cukup merespon, terlepas dari serius atau enggak.

Sekitar sebulan lalu, akhirnya kuhubungi yang bersangkutan via chat IG. Syukurlah responnya positif :)

Nah, yang kedua ini kebetulan dulu pernah kerja bareng di kampus. Aku nggak pernah tau ternyata dia suka, tapi pas dia ngomong aku emosi luar biasa karena ternyata orang-orang di sekitarku udah tau dan cerita yang aku dengar tuh aneh-aneh. Porsi salahku karena aku menolaknya dengan sangat tegas dan setelah itu benar-benar hilang dan menghindar. Mostly karena kesal luar biasa.

Setelah 2 tahun, barusan banget aku akhirnya mengirim pesan WA dan menyampaikan semuanya. Bahwa aku tidak bisa menerima, lalu apa saja cerita yang kudengar dari orang lain, dan kenapa aku begitu marah, juga kenapa aku menghindar. Tentu di akhir aku juga minta maaf karena dua tahun lalu belum cukup dewasa merespon permasalahan ini.

Pesannya belum dibalas, tapi sudah terkirim. Semoga bisa menyelesaikan keruwetan masalahnya.

Dan tentunya, harapanku, semoga setelah aku menyelesaikan semua urusan-urusan yang sebelumnya semrawut ini, akhirnya aku layak untuk menerima orang lain hadir. Karena jujur, aku mulai merasa nggak bisa terus-terusan sendirian kayak gini.

You Might Also Like

0 comments