Urgensi yang Tak Perlu

August 06, 2013

Entah mengapa aku akhirnya memutuskan untuk membuka laman pengetikan entri di blog ini juga. Padahal sedang tak ada ide apa yang bisa aku tulis. Mungkin harus kubiarkan jemari ini menari dengan sendirinya, mengungkapkan banyak pelajaran yang kudapatkan hari ini. Yah, aku memag bukan seorang blogger perencana yang dengan sangat teliti menyortir artikel seperti apa yang akan dimuat di blog, karena ini memang hanya secuil catatan.
Aku baru kembali dari sebuah tempat, ketika aku akhirnya memutuskan untuk menghidupkan gadget kesayanganku ini.. Baru kembali bertemu orang-orang spesial di masa lalu yang masih tetap spesial hingga sekarang. Dan, walaupun sebelumnya ketika aku bertemu beberapa teman lamaku aku merasa tak nyaman lantaran atmosfer yang berbeda, perbedaan diantara kami sore ini tetap menghadirkan rasa nyaman. Rasa nyaman, tak sama dengan yang dulu pastinya, namun tetap senyaman itu.
Aku sadar kami semua sudah berbeda sekarang. Mungkin penjaga kasir tempat kami makan pun bisa melihat perbedaan itu walau sekilas. Tapi, aku terkesan karena ternyata perbedaan kami tidak menjadi sebuah batas tak tertembus. Malah perbedaan itulah, konduktor yang akhirnya menghubungkan kami ke satu titik. Aku juga terkesan, bagaimana aku bisa begitu nyaman berbagi cerita seperti dulu. Menceritakan segalanya seakan kami sama-sama mengerti akan masalah itu. Meskipun aku sadar, kami tetap berbeda dan tak semengerti dulu.

Tapi baru kali ini aku merasakan. Bagaimana jarak dan waktu tak berefek pada satu hal, yaitu persahabatan dan rasa saling menyayangi diantara kami, meski tentunya dua hal itu telah merubah kami sedetail-detailnya sampai pada hal terkecil. Thanks for today Natasha, Itul, Wulan, Octy :D

You Might Also Like

0 comments