K B S

February 02, 2014

Habis baca post-nya Kak Faqih tentang #GOMBALASTRO jadi pingin buat entri tentang anak astro. Oke, kita mulai dari perkenalan ya. Jadi astro disini merujuk pada KBS (Klub Bidang Studi) Astronomi MAN Insan Cendekia Serpong yang sejak beberapa tahun lalu sampai OSN 2013 kemarin nggak pernah absen mengantongi medali #tsaaah.
Astro itu pembinanya Ibu Elly Haswani, Bu Elly adalah guru fisika kami yang sangat displin, tapi juga sangat baik dan asik. Jadi, kalau di zaman aku terkenal sebagai KBS yang paling rajin ngadain pertemuan dan paling jelas planning ke depannya. Ditambah lagi anak-anak astro terdahulunya solid-solid dan masih suka main walaupun udah nggak KBS lagi, 'melatih' yang mau ikut OS(K/P/N). Nggak usah disebutin ya 'pendahulu-pendahulu' yang 'baik-baik' itu, entar beliau-beliau kepedean -_-
Waktu kelas satu, aku belum ada di astro, aku masih ada di KBS Fisika bersama anak-anak laki-laki lainnya (iya jadi di KBS itu anak angkatanku cuma aku yang perempuan, di tahun-tahun berikutnya malah nggak ada anak perempuan lagi). Anak astro angkatanku itu ada Shofura, Sidqi, Dino, Ihsan, siapa lagi ya? Nggak tahu lah pokoknya nggak ada akunya. Kenapa aku nggak ada di astro? Yah, itu cerita yang lain lagi, sebaiknya tidak dibahas disini.
Kelas dua, aku akhirnya ada di astro, bersama sepuluh orang lainnya (total sebelas), dan salah satunya Rifqi. Bagi yang pernah membaca artikel sebelumnya tentang Becak Adem, pasti tau kalo sebelumnya aku takut sama Rifqi. Habisnya wajahnya menyeramkan sih (walaupun belakangan aku tau suaraunya nggak menyeramkan sama sekali). Ironisnya, untuk yang kedua kalinya aku satu KBS sama dia. Sebelumnya kami sama-sama berada di KBS Fisika, dan sepertinya sama-sama sadar, kami akan lebih maju kalau pindah KBS #eh.
Pertamanya di astro ada sebelas orang, terus seleksi alam jadi sembilan, terus setelah seleksi OSK malah jadi lima, dan terakhir tersisa tiga. Tebak siapa yang tersisa! Aku, Ihsan, dan Rifqi. Yah, agak sulit dibayangkan sebelumnya bahwa kami bertiga yang punya kepribadian jauuuh berbeda disatukan dalam satu forum yang minimalnya memaksa kami untuk berdiskusi.
Ihsan, paling jago astro-nya, soalnya dia rajin dan memang udah ada di KBS ini sejak kelas satu. Meskipun paling jago, dia sering underestimate himself gitu. Jadinya butuh banget motivasi. Dia yang paling lurus diantara kami bertiga. Paling nggak pernah cabut, paling rajin ngerjain soal, paling jarang main, yah pokoknya anak baik gitu lah.
Rifqi, kebalikannya dari Ihsan. Paling sering cabut, paling belok, paling sering main, tapi walaupun begitu paling jago ngitung dan kalo lagi jawab soal itu keliatan keren banget. Yah, sebenernya tentang Rifqi itu banyak banget (soalnya dia juga temen sekelasku waktu kelas dua, jadi ceritanya ke-mix sama yang di kelas) jadi entar deskripsinya malah kepanjangan. Jadi udahan aja ya.
Nah, sedangkan aku sendiri, pertengahan diantara mereka berdua. Nggak rajin, tapi juga jarang cabut, sesekali sok nakal, tapi namanya kodratnya anak baik kan susah #ea.
Beda banget, 'kan?
Banyak pelatihan, seminggu lebih keluar kelas dan bareng-bareng di perpustakaan, dikasih soal-soal yang memang perlu didiskusikan membuat kami (yang walaupun awalnya saling sungkan) jadi sedikit lebih akrab. Tapi, ternyata lebih akrab lagi justru kelas tiga, waktu bareng-bareng ngurusin astro. Ihsan jadi sekelas sama Rifqi, mungkin itu yang membuat mereka lebih akrab lagi. Kalau aku sendiri memang di akhir kelas dua udah jadi cukup akrab sama Rifqi maupun sama Ihsan. Jadi, waktu ngasih pelatihan bareng, kami banyak bercanda (sebenernya aku sama Rifqi berantem kecil-kecilan terus si Ihsan ketawa-tawa, emang itu anak nyebelin banget, iseng banget, tapi kadang kadang mukanya kocak, haha).
Sampai, sekarang akhirnya kami menjadi salah satu pendahulu KBS yang cukup solid kalau dibandingkan dengan KBS lainnya. Entah memang astro selalu begitu karena objeknya bisa dijadikan bahan gombalan sehingga memberikan efek romantis yang mendekatkan anggota-anggotanya. Who knows?
Satu hal yang seharusnya kami punya tapi nggak punya. Kami nggak punya foto bertiga -_- Habisnya si Rifqi susah, aku nggak mau lah kalo fotonya berdua Ihsan doang. Kalo foto sama Rifqi atau Ihsan sih banyak (foto kelas maksudnya, kan Ihsan sekelas waktu kelas sepuluh, Rifqi sekelas waktu kelas sebelas).
Haha, yasudahlah nanti aja aku tarik mereka waktu wisuda. Awas aja kalo nggak mau.

Written by Anna Kumala

You Might Also Like

0 comments