Dialog Malam

September 15, 2014

"Aku lelah. Memperjuangkan diriku dan menyakiti orang lain. Maka untuk kali ini, biar aku memperjuangkan orang lain dan menyakiti diriku."

"Bukan begitu. Tidak harus begitu. Kamu hanya harus belajar bagaimana menyampaikannya, bukan menelannya bulat-bulat. Kamu bisa tetap menjadi dirimu dengan cara yang berbeda."

"Berteori itu mudah. Apalagi untukmu yang tak pernah merasakan bagaimana rasanya dibenci dan tersakiti karena telah menyakiti."

"Tapi apa itu harus? Menahan dirimu sejauh itu, diam seperti itu, menjadi orang lain?"

"Tanpa kusadari benar, sebenarnya ketidaknyamanan ini sudah menjadi biasa untukku. Aku memang rindu, saat aku berada di puncak kejayaan psikologisku, ketika aku merasa hidupku ada pengaruhnya. Tapi, aku sudah terbiasa dengan yang standar-standar saja. Aku sadar tidak semua orang bisa menerima aku apa-adanya. Tidak semua orang bisa memahami alasan kenapa aku begini dan kenapa aku begitu. Tidak semua orang bisa tetap di sampingku dalam berbagai tekanan."

"Kamu dulu tidak begitu? Mana idealisme yang dulu kau miliki? Yang dulu kau sampaikan lantang di depan orang-orang? Mana semangatmu dalam menentang kesenjangan? Mana lagi?"

"Anggap saja itu telah pergi dan berganti. Sarkasme, kelantangan dan keangkuhan yang menyebalkan, anggap saja memang sudah mati. Meski sebenarnya semua hanya berkecamuk di dalam kepalaku, kutahan dengan barrier yang luar biasa kuat. Hanya kukeluarkan saat aku sedang sendiri. Hanya kusampaikan saat aku bisa menjadi sesarkas apapun, saat aku bisa menjadi selantang apapun, saat tidak ada orang yang mampu mendengar apa yang kukatakan."

"Orang-orang tidak sejahat itu. Pasti ada yang mau meragkulmu. Pasti ada yang mau tetap berteman denganmu apa adanya."

"Adakah yang mau berteman dengan orang sepertiku? Apa adanya? Sudahlah, kita hentikan saja diskusi ini, karena aku baik-baik saja. Aku merasa terhormat mengalahkan egoku sendiri demi kenyamanan orang lain. Kehormatan psikologis, dimana tidak satupun dari mereka yang tahu."

"Lalu sampai kapan kau akan seperti ini?"


"Sampai aku bisa menemukan seseorang yang membuatku nyaman menjadi diri sendiri. Itupun jika di dunia ini ada seseorang yang seperti itu."

You Might Also Like

0 comments