Catatan 15 Februari 2015

February 16, 2015

Pagi itu sepanjang mata memandang adalah orang-orang berbaju hijau berlarian kesana-kemari. Ada yang membawa handy talkie dan mencoba mengabari entah siapa disana. Ada yang bolak-balik ke tempat yang sama mencari barang yang entah apa dan ada dimana. Ada yang mengangkat-angkat benda-benda yang entah apa dari satu tempat ke tempat lainnya.
Di sisi lain, wajah-wajah baru penuh senyum dan harapan mulai memasuki gerbang depan. Mengantri panjang hanya untuk memastikan dirinya terdaftar untuk satu kursi di satu ruangan, mendengarkan rentetan kata-kata yang sama sekali baru untuk mereka.
Hari itu dibuka dengan bunyi gong yang dibunyikan oleh beliau yang terhormat. Hari itu diisi dengan tawa yang membuncah di tengah-tengah keramaian, tatapan kagum yang tak sedikit di beberapa lingkaran, usaha yang tak kenal lelah letih, canda yang tak habis di tiap detiknya. Hari itu berakhir, dengan semua orang bergerak selaras dengan irama, dengan mimpi-mimpi mulia kita yang mengudara. Mimpi dari kerumunan orang-orang yang berikrar untuk berbakti pada Tuhan, Bangsa, dan Almamater. Orang-orang yang akan bersama-sama mewujudkan mimpi mereka.
Hari itu, kami bermimpi, dan mengajak jutaan orang untuk bisa bermimpi.
Sejuta asa, seluas samudera, satu Indonesia
Terima kasih, AMI 2015 :) 

You Might Also Like

0 comments