Coba Tanyakan Lagi

March 04, 2015

Katanya kamu sekarang murni, katanya kamu sudah biasa saja.
Tapi, apa kamu yakin?

Apa kamu sudah tak pernah berhenti lebih lama saat membaca suatu nama?
Apa kamu sudah tak pernah merasa ada sesuatu yang aneh setiap melihat postingannya di media sosial?
Apa kamu sudah tak menyimpan kekaguman berlebihan pada tulisan-tulisannya?
Apa kamu sudah tidak gemetar dan bimbang saat mengirimkan pesan singkat padanya?
Apa kamu sudah bisa menyapanya dengan ringan saat bertemu di suatu acara secara kebetulan?
Apa kamu sudah bisa berhenti berharap pertanyaan darinya agar percakapan tetap bisa berlangsung?
Apa kamu sudah biasa saja dengan barang-barang pemberiannya dan tak memandanginya lama-lama lalu terbawa perasaan?
Apa kamu sudah?
Atau kamu hanya merasa sudah?

Oke, katakanlah jawabanmu benar-benar sudah.
Lalu...

Kenapa kamu masih saja menghitung hari saat menjelang ulang tahunnya?
Kenapa kamu sengaja tidak mengucapkan selamat tahun baru kepadanya hanya untuk menegaskan bahwa kamu tidak peduli?
Kenapa kamu harus berulang kali mengatakan pada banyak orang bahwa kamu telah melupakannya, seakan-akan kau hanya ingin memberikan sugesti pada dirimu sendiri?
Kenapa kamu masih membuka catatan-catatan lama yang kamu buat tentangnya?
Kenapa kamu masih berulang kali membuka jendela chat yang kini sudah tak terbarui lagi?
Kenapa kamu masih membaca ulang percakapan-percakapan absurd yang pernah kalian lakukan?
Kenapa kamu masih saja membayangkan kejadian-kejadian konyol yang pernah terjadi diantara kalian dan tersenyum-senyum sendiri?
Kenapa kamu masih melihat langit dengan hati tak tentu?
Kenapa?

Kenapa diam?
Bimbang?
Ragu?
Atau tiba-tiba menyadari sesuatu?

Tidak bermaksud membawamu kembali ke masa lalu. Tidak bermaksud membuatmu terbawa perasaan lalu menunduk.
Hanya saja, hati-hati dengan pernyataanmu.
Murni? Biasa saja?
Coba tanyakan lagi pada dirimu.
Lebih tepatnya, tanya hatimu.

Coba tanyakan lagi pada hatimu, Na :") Belum murni kan? Belum biasa saja kan?

You Might Also Like

0 comments