Sejenak

November 24, 2016

Entah kenapa hanya ingin. Menyisakan sedikit waktu untuk menulis lagi. Sejenak. Mungkin aku tidak akan cerita banyak hal, hanya saja aku ingin mengungkapkan sesuatu agar setidaknya aku bisa merasakan dengan kata-kata.

Ini adalah saat-saat yang ingin aku rekam baik-baik. Saat dimana kechaosan, kebingungan, ketakutan, ketertarikan kualami bersamaan.

Ini tentang pilihanku yang telah kuambil. Yang kemudian sebagai konsekuensinya aku mempertaruhkan hal-hal yang kumiliki. Yang kemudian membuatku mempertaruhkan sesuatu yang rasa-rasanya sudah pasti kumiliki di masa yang akan datang.

Tidak masalah.

Sampai sejauh ini aku merasa apa yang kulalui layak untuk membuatku mempertaruhkan banyak hal. Dan kendati pun bertaruh pada ketidakpastian bukanlah sesuatu yang dibenarkan, pada kenyataannya dalam hidup kita selalu bertaruh bukan?

Di titik ini aku merasa benar-benar digerakkan oleh tanganNya.

Pertemuan di sore hari, perbincangan dini hari setelahnya, kecurigaan satu sama lain, tawaran dalam obrolan dua jam, kelancangan dalam perjalanan kembali dari Cimahi, malam-malam penuh bincang-bincang setelahnya, mimpi dan opini yang bertebaran penuh pembelajaran, keberhasilan dan kegagalan yang dilalui bersama-sama, malam-malam uji dengar yang kusaksikan saat dengan setengah tertawa aku memberikan sinyal peredam emosi, malam-malam di saat bersama-sama yang lain kita menginap di berbagai tempat hanya untuk menyelesaikan hal-hal atau sekadar mencari kekuatan bahwa melalui ini semua kita tidak sendirian.

Seluruh rentetan kejadian ini membuatku percaya jika takdir itu nyata, bahkan dalam skenario yang tidak terduga sama sekali.

Lalu siapa yang menduga, bahwa aku yang baru saja mulai mengenal justru menjadi salah satu dari rentetan orang-orang kepercayaan. Bahkan sejujurnya aku pun tidak. Dan tidak pernah sedikit pun berekspektasi.

You Might Also Like

0 comments