Kulirik senyummu dalam lamunanku
Kutatap wajahmu dalam mimpiku
Kudengar suaramu dalam anganku
Kau begitu dekat dalam pandang mataku
Namun terasa jauh dalam jangkau hatiku

Saat mata kita bertemu
Aku tertegun memandangmu
Sejuta tanya terbesit dalam hatiku
Kapan mata teduh itu untukku?
Kapan pengertian dan pandang jenaka itu milikku?
Kapan cintamu padaku?

Namun hanya kutemukan dua jawaban
Suatu saat nanti atau...
Tidak akan pernah

Aku tak mampu menebak
Mana jawaban dari jutaan tanya itu
Bahkan kalaupun mampu
Aku tak mau

Biar itu menjadi jawaban
Yang kan terkuak waktu

Kuabdikan seluruh hidupku
Kuikhlaskan seluruh hatiku
Untuk mencintaimu
Walau kau tak mencintaiku