Tanggal Dua Bulan Enam

May 30, 2012

Kenapa aku memilih judul yang seperti itu? Karena, tanggal dua bulan enam adalah hari yang luar biasa.
Tahun lalu, hari itu adalah hari dimana kami, seluruh EXORFATION angkatan 31 berangkat bareng ke Jogja. Ngapain? Untuk menjemput kelulusan dari salah satu jenjang terpenting dalam hidup kita, untuk menjadikannya sebuah sejarah, dan untuk melukiskan sebuah kenangan perpisahan yang indah.
Terdengar menyenangkan bukan?
Tapi nyatanya, perjalanan kami kesana tidak sesederhana itu.
Tujuan pertama, untuk menjemput kelulusan dari salah satu jenjang terpenting dalam hidup kita.
SMP adalah tempat pertama aku mengenal banyak hal. Tempat pertama yang membuatku merasa bahwa aku seorang remaja, dan tempat pertama dimana aku mendapat predikat "high school student". Itulah sebabnya aku mengatakan bahwa SMP adalah jenjang terpenting. Karena disanalah aku mengalami sesuatu yang serba pertama kali.
Kelulusan dari lembaga yang membuatku 'besar' itu tidak sepenuhnya menyenangkan. Hal itu hanya menjadi menyenangkan karena memang sudah waktunya aku menyelesaikan masa-masaku disana. Kalau waktu belum tiba, akan lebih menyenangkan tetap berada disana.
Tujuan kedua, untuk menjadikannya sebuah sejarah.
Jadi, apa itu sejarah? Sesuatu yang sudah tertinggal di belakang bersama waktu? Atau... Deretan penjelasan mengenai perkembangan kebudayaan dari masa ke masa yang ada di buku teks pelajaran?
Nope.
Sejarah, bagiku adalah kehidupan di dimensi yang berbeda.
Pernah mengenal orang yang berpendapat bahwa ada dimensi yang jumlahnya tak terbatas? Bahwa dirimu sama tak terbatasnya dengan jumlah di dimensi itu? Atau bahwa pada saat yang sama orang itu berperan menjadi dirimu dalam waktu yang berbeda, sehingga setiap detik waktu berjalan berarti kamu telah berpindah dimensi?
Well, yeah. Kalau belum, selamat karena ketika kamu membaca artikel tidak jelas ini kamu telah menemukan satu orang yang berfikiran sekompleks itu.
Jadi, ketika aku ingin menjadikannya sebuah sejarah, itu artinya aku ingin mereka tetap ada, hidup, di dimensi yang lain. Dan potongannya, tersimpan dalam memoriku.
Kamu paham? Kalau tidak, lewati sajalah. Bukankah sudah kukatakan ini tidak sesederhana itu?
Tujuan ketiga, untuk melukiskan sebuah kenangan perpisahan yang indah.
Inilah yang paling rumit dari semuanya.
Dimana-mana, kamu tidak akan pernah menemukan 'kenangan perpisahan' yang indah. Perpisahan pasti akan selalu menyakitkan. Menusuk. Atau meskipun ternyata kau cukup kuat setidaknya dia akan menggoresmu.
Berpisah.
Itu berarti tidak akan bertemu. Walaupun biasanya kau menemuinya minimal lima kali seminggu. Bertegur sapa minimal dua kali dalam sehari. Berbagi cerita minimal satu kali dalam seminggu. Dan tersenyum untuknya setiap saat.
Aku rasa, tak perlu banyak-banyak kata yang kutulis untuk mendeskripsikan poin ketiga ini. Bukankah makna perpisahan begitu rumit, sehingga dapat terjawab hanya dengan tatapan mata diiringi setetes airmata?
Itulah, yang terjadi setahun yang lalu di tanggal itu.
Dan tahun ini di tanggal yang sama..
Akan ada lagi orang-orang yang tersenyum karena kelulusan. Tertawa karena pencapaian. Bahkan menangis karena sebuah perpisahan.
Tanggal 2 Juni 2012 nanti, angkatan 15 MAN Insan Cendekia Serpong Gycentium Credas Disorator mengalaminya.
Semoga bagi mereka tiga hal diatas tak terasa begitu sulit. Bukan hanya bagi mereka, tapi bagi kami adik kelas mereka yang akan mengalami perpisahan itu, meski kami begitu menyayangi mereka.
Terutama aku...


Written by Anna Kumala

You Might Also Like

0 comments