Now, I'm 17

September 23, 2013

Kurang lebih dua puluh satu jam resminya aku berusia 17. Ternyata benar kata salah seorang temanku bahwa tujuh belas tahun itu rasanya biasa saja. Tak ada yang berbeda.
Hari ini, aku benar-benar merasa hidup. Karena bagiku, hidup adalah ketika kita melangkah bersama dengan orang lain, ketika kita diakui keberadaannya. Dan ketika, aku bisa tersenyum bersama orang-orang disekitarku.
Ulang tahun kali ini nggak kunilai dari berapa banyak hadiah, atau berapa banyak ucapan Happy Birthday yang kuterima. Tapi ulang tahun kali ini terasa kuhayati dengan berapa banyak aku bisa berbagi, berapa banyak doa yang bisa kuberi, dan berapa pelukan yang kuterima dengan bisikan "Na, happy 17th ya, aku sayang kamu!"

Aku sayang kamu!

Betapa disayangi adalah sebuah kado yang bagiku tak ternilai. Disayangi teman-teman, keluarga di rumah kedua adalah satu hal yang selalu kuinginkan. Bukan. Bukan nilai kadonya yang membuatku terharu hari ini. Tapi, nilai kasih sayangnya, nilai perhatiannya.
Aku juga sayang kalian. Aku sayang Magnivic Alencearin, terutama yang akhwat, dan aku sayang Insan Cendekia.

Nilna. Dimas. Diva. Fathur. Luthfi. Kori. Caca. Muthi. Tyas. Choir. Alifa. Yumna. Ledi. Atikah. Lotus. Azizah. Fajril. Faza. Luthfi (lagi). Nui. Robith. Fadhil. Firza. Nida. Nahla. Alsa. Riza. Wali. Tsani. Shofura. Dan lain-lain.

#i'mstillwaitingfor Gilang Audi, since last year -,-

You Might Also Like

0 comments