Melodi Sarat Kerinduan

October 25, 2013

Sejak dulu kusadari, kau memang berarti
Waktu telah kita arungi, dan rindu menyergap lagi

Kawan, masihkah sempat...
...terurai sajak yang kubuat?

Disampingmu kurasa hari bahagia
Tak pernah berakhir dengan hati tergulir
Bersamamu kutahu makna menyatu
Meski angin terhempas, kita tak terlepas

Jika suatu hari kita tak sama lagi
Akankah kenangan bertahan?
Karena tak ada yang sepadan

Sebuah lagu yang terlahir untuk XI IPA 1 2012 - 2013 Becak Adem yang begitu luar biasa. Entah sudah berapa bulan, kawan. Tapi kerinduan itu masih sama. Atmosfir tak biasa itu masih lekat. Bahkan saat malam ini aku kembali memetik gitar untuk melantunkan melodi yang kuciptakan untuk kalian itu, sesak yang tak wajar masih mengganggu. Aku tahu ini namanya rindu, aku tahu tak hanya aku yang rindu.
Besok, opening ceremony GAKIC 2013 - 2014 akan digelar. Aku ingat setahun yang lalu acara inilah yang melekatkan kita. Aku tahu kalian juga ingat. Ingat memori GAKIC kita yang luar biasa itu.
Santo yang nggak pernah main GAKIC dan jarang dateng walaupun cuma buat dukung. Anak-anak cewek yang teriak-teriak GO FIGHT BECAK ADEM! sambil bawa-bawa bendera sama tulisan ritsumeikan. Kori yang juga nggak pernah main GAKIC, persis banget sama Santo. Badminton dan tenis meja kita yang hampir selalu (atau emang?) main tiga set dengan Sidiq sebagai penyelamat. Futsal dan softball kita yang dramatis lawan Cappucino. Catur yang sampe lima set lawan Cavernous. Basket cewek yang dramatis lawan Sevorex. Basket cowok yang kejar-kejaran sama hafalan Fiqih mawarits. Perform opening GAKIC kita yang mati lampu. Closing yang tanpa Sidiq dan Yaya walaupun kita juara umum gara-gara mereka ngurus baazar.
Luar biasa, kawan. Entah berapa kali aku akan mengatakan bahwa kalian luar biasa. Entah berapa kali sampai itu cukup membuatku menekan memori yang terus mencuat. Aku tak tahu, karena semakin aku mencoba mengabaikan memori kebersamaan kita, maka memori itu malah semakin kuat, dan seakan mengejek kalau kalian memang memiliki tempat yang permanen, tak akan ada yang sepadan.

You Might Also Like

0 comments