Tentang HMS
September 16, 2016
Sampai saat
ini saya belum pernah menulis tentang saya dan HMS. Belum pernah sedetail saya
menceritakan perjalanan saya di kepanitiaan-kepanitiaan terpusat, atau
kementerian di kabinet KM ITB. Saat ini tiba-tiba saya ingin menulis. Saya
ingin mengabadikan semua yang sedang ada di dalam kepala saya saat ini dan
mengingat lagi apa yang saya rasakan.
Saya sedang
kembali.
Setelah
menghilang berbulan-bulan dengan alibi kesibukan di tempat lain, saya akhirnya
kembali menjajaki. Alibi. Sebab sebenarnya bukan masalah sempat atau tidak
sempat, karena yang benar-benar ingin akan senantiasa berusaha menyempatkan.
Saya
menghilang berbulan-bulan karena saya ingin menghilang, memang tidak ingin
berlama-lama di tempat yang menurut saya asing dan tidak menyamankan, tidak
ingin terlibat forum berlarut-larut yang membuat saya tidak bisa belajar
dimana-mana lagi. Saya takut mencoba terlibat lebih dalam sebab mendengar testimoni
banyak orang yang kurang baik. Saya sudah terlalu nyaman bergerak “di luar”
sehingga merasa bahwa wadah ini sudah cukup untuk memaksimalkan potensi yang
saya miliki.
Sembilan
bulan.
Saya hampir
tidak pernah masuk ke sekretariat HMS, saya hampir selalu hanya sebentar
menghadiri forum-forum yang diadakan HMS, saya jarang menggunakan jaket yang
lazim digunakan teman-teman lainnya sebab takut dikenali. Saya menghindar.
Betul-betul menghindari fakta bahwa saya adalah HMS dan saya punya banyak
kewajiban sebagai seorang HMS.
Lalu
momentum itu datang.
Persiapan
untuk Juli 2016 adalah masa-masa yang paling banyak cerita selama satu semester
terakhir. Cerita yang banyak, bahkan kadang terlalu banyak, membuat saya butuh
didengarkan dan butuh penampungan. Butuh ruang untuk sekadar menyandarkan
kepala atau bertukar lelucon pemancing tawa.
Pada saat
itu, ke HMS-lah kakiku melangkah.
Saya merasa
baru mengenal HMS untuk yang kedua kalinya. Saya merasa HMS dapat menjawab
kebutuhan saya akan ruang bersandar. Saya merasa angkatan saya di HMS mampu
membuat saya bersemangat walau yang mereka lakukan hanya mengucapkan kata “Semangat!”
sambil menepuk pundak saya.
Saya mulai
merasa nyaman.
Mulai sering
berkunjung ke sekretariat kami walaupun tidak ada yang ingin saya lakukan
disana, datang ke forum-forum yang sebelumnya tidak pernah benar-benar saya
ikuti, berbincang dengan orang-orang yang sebelumnya bahkan jarang saya tegur.
Saya merasa sedang berproses mendekat. Mendekati mereka yang dulunya sering
saya coba hindari.
Setelah event Juli 2016 selesai, saya kembali
dihadapkan pada berbagai pilihan: apa yang akan saya lakukan setelah ini?
Untuk
pertama kalinya selama saya menuntut ilmu di Kampus Ganesha, saya ingin memilih
HMS. Saya ingin berada di tengah orang-orang yang dulunya saya tinggalkan. Saya
ingin bisa melakukan sesuatu untuk mereka yang ada di saat saya membutuhkan.
Bukan menjadi orang yang hanya datang saat saya membutuhkan.
Kemudian
sebab saya telah memilih, saya mempersiapkan diri untuk segala konsekuensi yang
mungkin akan saya hadapi.
Dan saya
menghadapi. Sampai saat ini. Sampai detik ini.
Saya merasa
nyaman, saya merasa suka melakukan apa yang saya lakukan saat ini. Saya merasa
HMS dan atmosfer-nya yang saat ini mungkin adalah sesuatu yang sangat aku
rindukan suatu hari nanti.
Tidak ringan.
Namun beratnya berkesan. Dan saya sama sekali tidak menyesal memilih berada
disini saat ini. Menggungurkan kesempatan saya berada di tempat lain pada saat
yang sama.
Mungkin
nantinya saya tidak akan selalu ada disini lagi. Mungkin nanti saya akan berkarya
di tempat yang lain lagi. Tapi semua pengalaman ini, akan membuat saya selalu
ingat untuk kembali.
Sekecil
apapun bentuk kembali itu.
0 comments