Cinta Pertama
October 04, 2017
Cinta pertama datang bersama praduga dan rasa takut. Membawa setiap yang merasakan berkelana dalam pikirannya sendiri. Tenggelam. Atau terkadang berhasil berenang meski lelah mencari tepi yang tak jua ditemui.
Cinta pertama akan sulit diungkapkan. Tidak padanya. Pun tidak pada diriku.
Ia datang bersama penolakan luar biasa pada awalnya. Bahagia, namun cemas di saat yang sama. Ingin berhenti, namun mengerti bahwa sudah terlalu jauh untuk bisa berhenti.
Cinta pertama pada akhirnya mendesak untuk dikatakan. Ia ingin diungkapkan. Ia ingin lepas dan mengharapkan sebuah jawaban.
Namun, cinta pertama tak pernah sungguh-sungguh ingin dijawab. Ia akan menutup telinga rapat, dengan ketakutan, dengan kecemasan, dengan harapan yang tak tahu bergantung pada apa.
Lalu seraya waktu berlalu. Ia yang tidak pernah berani menerima jawaban akan membekas. Bekas yang cukup untuk menutup hati. Bekas yang cukup meniadakan yang kedua, apalagi ketiga keempat.
Cinta pertamaku.
Ia terlepas, bebas, namun tak pernah cukup kuat menerima jawaban, menerima penolakan. Maka inilah dia, mengganjal, tidak masuk, dan tidak membiarkan apapun masuk kesini.
Ke hatiku.
Membiarkannya tetap kosong untuk waktu yang lama. Sangat lama.
Cinta pertama akan sulit diungkapkan. Tidak padanya. Pun tidak pada diriku.
Ia datang bersama penolakan luar biasa pada awalnya. Bahagia, namun cemas di saat yang sama. Ingin berhenti, namun mengerti bahwa sudah terlalu jauh untuk bisa berhenti.
Cinta pertama pada akhirnya mendesak untuk dikatakan. Ia ingin diungkapkan. Ia ingin lepas dan mengharapkan sebuah jawaban.
Namun, cinta pertama tak pernah sungguh-sungguh ingin dijawab. Ia akan menutup telinga rapat, dengan ketakutan, dengan kecemasan, dengan harapan yang tak tahu bergantung pada apa.
Lalu seraya waktu berlalu. Ia yang tidak pernah berani menerima jawaban akan membekas. Bekas yang cukup untuk menutup hati. Bekas yang cukup meniadakan yang kedua, apalagi ketiga keempat.
Cinta pertamaku.
Ia terlepas, bebas, namun tak pernah cukup kuat menerima jawaban, menerima penolakan. Maka inilah dia, mengganjal, tidak masuk, dan tidak membiarkan apapun masuk kesini.
Ke hatiku.
Membiarkannya tetap kosong untuk waktu yang lama. Sangat lama.
0 comments