Sebuah Es Krim

August 26, 2012

Teks di bawah ini ku kutip dari tulisan seseorang. Kenapa aku mengutipnya disini? Karena kalimat penuh implisit ini keren banget, serius. Dan yah langsung aja minta izin sama si empunya untuk post kesini.


"Ketika aku tersenyum, percayalah ini senyum terbaikku. Kemanapun kau pergi jauh, ingat sepotong bibir melengkung penuh keceriaan. Saat aku berbicara padamu dengan tawa ceria, percayalah ini keceriaan terbaikku. Karena, memang hanya kaulah yang bisa menghadirkannya.
Pertemuan ibaratnya sebuah benih lahirnya perpisahan. Kita telah mengambil sebuah resiko untuk menanam benih itu. Kini saat tiba waktunya benih itu lahir, perpisahan itu tiba, dan bersama kita menghadapinya. Sama ketika kita menyambut pertemuan dengan senyuman, maka perpisahan ini pun kita sahut dengan senyuman.
Bagaimanapun jarak terbentang antara kita, ketulusan hati saling menyayangi, keikhlasan melepas untuk kebaikan, tak akan semudah itu terkalahkan. Jangankan hanya untuk ribuan kilometer, untuk berdiri di titik-titik pengukur diameter bumi pun, kita tetap kuat.
Ingatlah selalu hari ini, hari saat kita menghitung mundur perpisahan itu, hari saat perpisahan itu belum tiba dan betapa resahnya aku menanti itu tiba. Bagaimana denganmu?
Tetaplah lurus pada jalanNya, jaga keunikan dan keceriaanmu. Aku disini melanjutkan hidupku dengan caraku. Mungkin juga aku nantinya akan meninggalkan tanah ini. Menyusulmu, atau semakin berada jauh darimu. Entahlah......
Aku tak akan menunggumu. Untuk alasan apa? Jika memang takdir kita adalah untuk bertemu lagi, tak perlu kutunggu pun kau akan datang, bukan?
Bukan salahmu.
Bukan salahmu jika aku terlanjur memiliki sebuah es krim manis untukmu. Kau tak pernah memintanya. Namun itu tak bisa kuhindari. Konyol memang. Tapi, sekali lagi ini bukan salahmu, dan bukan sebuah kesalahan.
Akan kukemanakan es krim itu?
Tidak, tidak akan kulelehkah atau kudinginkan di lemari pendingin. Tapi akan kubiarkan es krim itu. Jika pun ternyata ada orang lain yang menginginkan es krim itu, maka biarlah es krim itu dimakannya. Jika tidak, mungkin es krim itu memang hanya untukmu.
Ya, kakakku, hanya untukmu......"

Jadi, di ceritanya itu, dia jatuh cinta sama kakak tirinya sendiri. Waah, agak ngeri ya -,- Terus, kakaknya itu dipindahin sama perusahaan tempat dia bekerja, ke luar negeri. Sedangkan si adik ini masih kuliah di Indonesia. Pokoknya ceritanya tuh ribet banget deh. Endingnya belom dibikin sama si penulis. Judul novelnya "The Sweetest Ice Cream", nah kalo ada yang pernah baca bio twitter aku sekarang sekarang ini, pasti nggak asing sama kata-kata itu. Yap, karena bio itu mengambil dari kutipan ini.
Penasaran sama cerita ini? Hubungi aja penulisnya.
Siapa?

...yang blognya sedang kalian baca...
*haha dasar


Written by Anna Kumala

You Might Also Like

0 comments