#AMI2016stories Bagian 5: Dari Saya Tentang AMI
April 13, 2016
...
Bukan Sebuah Acara
Aku Masuk ITB (AMI) secara umum dikenal sebagai acara
tahunan yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi
Bandung. Acara ini bertujuan untuk menyampaikan informasi seputar perguruan
tinggi dan memberikan motivasi berkuliah kepada siswa-siswi SMA di seluruh
penjuru negeri. Dengan adanya AMI, diharapkan tidak ada lagi pemuda Indonesia,
calon pemimpin bangsa, yang takut untuk bermimpi besar. Sebab sesungguhnya
sebesar-besarnya mimpi, selalu ada usaha yang sanggup untuk merengkuhnya.
Di tahun 2016, AMI hadir dengan tiga mata acara besar, yaitu
diseminasi khusus, diseminasi, dan ITB Day. Diseminasi khusus diperuntukkan
untuk daerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal), diseminasi diperuntukkan untuk
daerah-daerah yang merupakan daerah asal mahasiswa ITB, dan ITB Day
diperuntukkan untuk umum.
Untuk Diseminasi Khusus (DK), AMI 2016 mempersiapkan tiga
tim yang diberangkatkan ke tiga wilayah 3T di Indonesia. Tiga tim ini diseleksi
berdasarkan banyak pertimbangan dan diberikan bekal materi yang dapat membantu
untuk bertahan di daerah tujuan. Setelah sampai di daerah tujuan, Tim DK
mendatangi berbagai sekolah di daerah tersebut dan menyampaikan materi yang
dirancang oleh panitia AMI 2016. Selain menyampaikan materi, tim DK juga
berinteraksi dengan masyarakat di daerah tersebut dan secara tidak langsung
mendapatkan gambaran kondisi sosial di daerah tersebut.
Dalam melaksanakan acara diseminasi, AMI 2016 bekerjasama
dengan teman-teman paguyuban yang ada di ITB. Paguyuban di ITB adalah sebutan
untuk komunitas yang terdiri dari orang-orang yang berasal dari daerah yang
sama. AMI 2016 mengundang teman-teman paguyuban untuk berkolaborasi mewujudkan
mimpi mengembangkan pendidikan di Indonesia. Pertemuan untuk mempersiapkan
diseminasi dilaksanakan secara rutin. Mimpi seluruh paguyuban dan mimpi AMI
dikolaborasikan dalam pertemuan tersebut.
Kegiatan diseminasi dilakukan pada libur semester saat
teman-teman paguyuban kembali ke daerah masing-masing. Dalam keberjalanannya,
kegiatan diseminasi berbeda-beda untuk setiap daerahnya tergantung warna
masing-masing paguyuban. Namun bagaimanapun bentuk acara yang dibuat paguyuban,
kesemua dari kami membawa tujuan yang sama dan baik bagi pendidikan Indonesia.
Mata acara AMI yang ketiga adalah ITB Day. Acara ini
merupakan puncak dari seluruh rangkaian acara AMI 2016. ITB Day memiliki konsep
memberikan kesempatan seluruh pengunjung untuk mencari tahu tentang ITB secara
dua arah. ITB Day 2016 memiliki berbagai macam wahana mulai dari stand jurusan,
stand informasi, pameran diseminasi khusus, games, food court, stand sponsor,
dan booth merchandise. Persiapan ITB Day melibatkan seluruh Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ) yang ada di ITB, pihak-pihak eksternal dari sponsor dan pengisi
foodcourt, serta pihak-pihak lainnya seperti mahasiswa bidik misi dan pemberi
beasiswa. Dengan narasumber yang akurat, diharapkan segala pertanyaan
pengunjung tentang ITB dapat terjawab.
Pada pelaksanaannya, ITB Day 2016 terlihat sangat ramai.
Meskipun tidak dihitung secara eksak, pengunjung ITB Day 2016 diyakini lebih
dari 10000 orang. Perkiraan ini diperoleh dari estimasi pengunjung
masing-masing wahana yang tersedia di ITB Day 2016. Acara ini ditutup dengan
flashmob yang dipimpin oleh salah seorang panitia acara dan salam ganesha.
Uniknya, penutupan ITB Day dengan flashmob sudah menjadi ciri khas sejak
beberapa tahun sebelumnya.
Dalam menyuguhkan acara-acaranya kepada siswa-siswi SMA, AMI
punya tema yang berbeda setiap tahunnya. Di tahun 2016 ini, tema yang dipilih
AMI adalah kerajaan nusantara. Jalan cerita kerajaan nusantara menganalogikan
perguruan tinggi sebagai Dewa Ganesha, siswa-siswi SMA sebagai wanara, dan ilmu
pengetahuan sebagai pisang emas yang dimiliki Dewa Ganesha. Diceritakan bahwa
para wanara selalu berusaha mengambil pisang emas dari Dewa Ganesha. Namun,
kebanyakan wanara menyerah karena mengambil pisang emas dari Dewa Ganesha
bukanlah hal yang mudah. Hanya ada satu wanara yang berani untuk berusaha dan
mau untuk berjuang. Ia adalah wanara yang kemudian membuktikan bahwa dengan
usaha, hal yang sulit pun dapat dilakukan.
Dalam memvisualisasikan tema dan jalan cerita kerajaan
nusantara, AMI 2016 menggunakan tiga tokoh maskot, yaitu Dewa Ganesha seekor
gajah, Awan seekor wanara putih, dan Nayaka seekor burung yang menemani Awan
melakukan perjalanan. Ketiga maskot ini dan keseluruhan jalan cerita diharapkan
tidak hanya berfungsi untuk menambah keindahan visual atau sekadar
pensuasanaan, namun dapat diresapi maknanya dan diambil pesan-pesan baiknya.
Setelah ITB Day 2016 berakhir, seluruh rangkaian acara AMI
2016 secara resmi telah berakhir. Namun, bukan berarti apa yang dilakukan AMI
juga ikut berakhir. Mungkin bisa dikatakan bahwa sesungguhnya AMI bukanlah
sebuah acara, melainkan sebuah mimpi tentang pendidikan Indonesia yang
digulirkan setiap tahunnya untuk diimplementasikan sesuai interpretasi
masing-masing pelaksana. Inti AMI tetap sama, mimpi itu tidak akan berubah.
Mimpi itu akan tetap ada, perjuangan akan tetap berlanjut, semangat akan tetap
bergelora, hanya orang-orang yang menjalankannya saja yang berbeda.
AMI tahu banyak orang bertanya mengapa mau-maunya
mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk pendidikan yang nyatanya sampai
sekarang masih begitu-begitu saja. Tapi, AMI percaya bahwa apa yang dilakukan
AMI tahun ini, beberapa tahun ke belakang, dan di tahun-tahun yang akan datang
bukan untuk hari ini, atau esok hari, atau satu bulan ke depan.
AMI yakin apa yang dilakukan AMI adalah sesuatu untuk 10 tahun, atau 20 tahun ke depan, atau bahkan lebih dari itu. AMI ada untuk pendidikan Indonesia di generasi yang akan datang.
Andriana Kumalasari
Kadiv Edu Fair AMI 2016
1 April 2016 23.59 (UT+7)
0 comments