­

Putaran Kaset

Tahun ini akan berakhir secepat ia dimulai. Banyak hal dari 2018 yang tidak akan saya lupakan. Sangat banyak. Mulai dari Kabinet KM ITB, menjadi MWA WM ITB, menjalani sidang akhir, melalui problematika kemahasiswaan dan akhirnya melewatkan momen eskalasi yang paling potensial, juga momen lainnya setahun belakangan yang saat ini sedang berputar seperti halnya sebuah kaset media rekam. Selain momen pencapaian-pencapaian dalam hidup, ada...

Continue Reading

Perasaan

Nampaknya latihan menyertakan emosi dalam menjalankan tugas sebagai MWA WM ini berhasil. Sekarang emosi dan perasaan cukup mendominasi situasi saya. Sangat nyata rasanya, sampai-sampai heran mengapa bisa begini tidak enaknya. Ada perasaan nyata ingin disayang. Ingin tiba-tiba diberikan hadiah, mendapat kejutan, atau sekadar sampiran jaket saat kedinginan. Ada perasaan ingin ditanya, "kamu kenapa?". Walaupun pada akhirnya hanya akan kujawab "tak apa". Ada perasaan...

Continue Reading

Ternyata

Ternyata mereka yang dahulu bergerak atas dasar ketulusan, karena tersentuh oleh kesenjangan, mati-matian memperjuangkan keidealan, adalah mereka yang suka menulis dan bersyair. Bahkan saat hidupnya bersentuhan dengan kisah asmara, dituangkannya detak dan getar yang dirasa ke dalam tarian pena. Bergemulai cantik dengan penuh keluwesan. Tidak ada keraguan, sebab lisan dan pikirnya luar biasa lancar menggambarkan isi hati. Lalu mereka yang perjuangannya dirasakan hingga...

Continue Reading

Terasing

Manusia tidak hanya berdiam di satu tempat saja. Kita semua bergerak. Kalaupun tidak dalam makna konotatif, setidaknya secara harfiah dalam empat dimensi yang kita tahu bersama. Dan sebuah keniscayaan bahwa kita bergerak relatif terhadap waktu. Ada kala kita mengenal rumah untuk pertama kalinya. Menjadi nyaman dengan adanya keluarga. Terus kembali karena merasa ada yang menanti, dan selalu ada yang bahagia ketika berjumpa lagi....

Continue Reading

22

Pada akhirnya kembali kepada masing-masing orang siapa yang menghargai dan tidak menghargai bertambahnya hitungan. Sedih sebab tahu yang peduli perlahan pergi dan habis. Namun penuh rasa syukur, sebab masih ada juga yang mau berbagi bahagia tanpa perlu berbayar harta. Mungkin empat hari yang lalu mesti jadi bahan kontemplasi. Sebab sudah perlahan habis bukankah artinya harus kembali mencari. Walaupun memantaskan diri sampai sekarang masih...

Continue Reading

Mendekati Sendiri

Semakin merasa tidak memiliki keterikatan personal dengan banyak orang seiring banyak yang pergi dan sudah sibuk dengan dunia masing-masing. Di sisi lain, sendirinya masih sibuk memberikan usaha terbaik untuk banyak orang dan memaksa memenuhi ekspektasi semuanya. Jadi khawatir kalau di saat semua ini selesai aku akan mengalami krisis identitas, tidak lagi punya sesuatu untuk diperjuangkan. Atau buruknya, ingin tapi tak lagi tau ingin...

Continue Reading

Celoteh

Pasti Berubah

Seperti apapun kita merasa sosok yang sama saja dengan yang lalu, pasti kita berubah walaupun sedikit. Sebab dengan pengalaman di masa lalu lah kita belajar untuk masa yang akan datang. Orang yang tidak pernah berubah dan tidak pernah belajar hanya akan menyesali waktu yang telah ia jalani di belakang tanpa menjadi konstruktif untuk dirinya di masa kini. Saya berubah, kok. Saya belajar. Sudah...

Continue Reading

Kepikiran

Terkadang, antara lelah dan terpaksa terbiasa sendiri itu beda tipis ya. Terlalu sering sendiri membuatku akhirnya lupa bagaimana caranya berjalan bersama orang lain, bersama banyak orang. Bahkan menjadi ingin dan tidak bisa didekati pun akhirnya bisa terjadi secara bersamaan. Tidakkah ada yang akhirnya ingin mendekat dan memusnahkan segala sifat dan sikap self-centered ini? Atau karena aku seperti ini maka orang-orang berhenti mendekat? Bulan...

Continue Reading

Paham

Sekarang saya mengerti, rasanya bisa selalu ada untuk "semua orang" tapi tidak untuk "orang-orang tersayang". Sekarang saya mengerti betapa kita harus menghargai waktu bukan hanya dengan memanfaatkannya untuk melakukan kebaikan, tapi juga berusaha sebaik-baiknya menyayangi apa yang kita sayangi. Ini baru pertentangan antara kewajiban dan keinginan. Dan ini pilihan berat, jika kamu tau rasanya. Sekarang saya mengerti, rasanya bisa selalu ada untuk "semua...

Continue Reading

Celoteh

Berniat Single

Kalau ada yang mengira saya orang yang selalu baik-baik saja dalam kondisi single, tentu saja tidak. Sebelum hari ini, saya pernah menjadi orang yang meratap karena setiap kali saya menyukai seseorang selalu bertepuk sebelah tangan. Saya selalu bertanya-tanya apakah saya seburuk itu? Apakah saya setidak layak itu untuk orang yang saya sukai? Ada sebuah proses yang sangat panjang sampai akhirnya saya mencapai titik...

Continue Reading

#CeriteraKampusku

#CeriteraKampusku (2): Aksi dan Pasar Murah

Ana TPB tidak memiliki pandangan mengenai aksi atau demo. Tidak menolak pada saat itu, tapi sesungguhnya tidak juga memilimi argumentasi kuat untuk mendukung. Aksi pertama yang saya fasilitasi pada saat itu saya lakukan bukan karena saya mau atau ingin atau merasa membutuhkan aksi, tapi karena lingkungan saya yang mengajak dan saya percaya pada mereka. A little bit cheesy? Yeah, I admit. Emosional sekali...

Continue Reading

#CeriteraKampusku

#CeriteraKampusku (1): Yang Pertama

Hari ini, di dalam kereta yang sedang tertahan di Stasiun Karanganyar dalam perjalanan pertama saya sendirian ke Jogjakarta, saya akan mulai menuliskan seri pertama dari kisah tentang saya dan kampus yang sejak dulu sudah terwacanakan untuk ditulis. Semua akan saya ceritakan dalam seri ini secara runut sesuai garis waktu dan saya bedakan tergantung apa yang sedang saya kerjakan. Seperti biasa, cerita ini ditulis...

Continue Reading

Seminggu Berlalu

Seminggu terakhir ini saya mengalami masa-masa demotivasi terparah dalam hidup saya. Saya merasa kesepian, dimanapun saya berada. Kehilangan hal yang ingin saya perjuangkan. Kehilangan hal yang saya suka. Kehilangan orang-orang yang saya sayangi dan saya anggap tidak akan pernah meninggalkan saya, yang saya kira akan selalu mendukung saya dan memberikan saya dorongan. Yah, mungkin saya memang hanya sedang berada di titik itu, saat...

Continue Reading

Pilihan

Aku pernah menulis soal memilih. Bahwa kita harus bisa memilih diantara pilihan-pilihan yang ada, lalu bertanggungjawab atas apa yang telah kita pilih. Namun terkadang memilih tidak seterang-terangan itu. Kadang kita memilih tanpa menyadari bahwa sesungguhnya kita sedang memilih. Jelasnya apa yang kita pilih barulah terasa saat pilihan lainnya hadir. Barulah jelas saat ada hal lainnya yang bisa dipilih. Dan aku memilih menghargai pilihanku....

Continue Reading

Bayangkan

Bayangkan, hari ini ada seseorang yang menyatakan keinginannya untuk menggantikanmu. Namun tempat untukmu ternyata masih ada. Meski kosong. Ia masih menolak diisi oleh yang lain. Salahmu? Bukan. Tenang saja. ...

Continue Reading

Sudah, Tapi

Sudah berlalu lama sekali, tapi sampai saat ini masih saja belum bisa memalingkan wajah. Sudah pernah terpukul luar biasa, tapi jauh di dalam hati masih ingin bertemu walau sekali. Sudah punya hidup yang luar biasa menyenangkan, tapi kalau ada kesempatan mampir melihat hidup yang lain masih saja diambil. Sudah menerima masa lalu dan sanggup menertawakan, tapi masih suka berandai jika saja kembali ke...

Continue Reading

#30HariBercerita - Rehat

@30haribercerita#30haribercerita #30hbc18 - RehatDi tengah kepadatan yang luar biasa, salah satu hobi saya adalah rehat. Berhenti bahas pekerjaan, berhenti berpikir keras, dan hanya bernapas. Menikmati dunia disekitar yang terkadang justru lebih terasa hidup daripada hidup yang kita jalani.Dengan rehat, ada waktu sejenak untuk kemudian mengevaluasi. Sudah benarkah apa yang kita kerjakan selama ini? Apakah sudah menjadikan sekitar kita lebih baik, atau justeru membuat lebih buruk.Mari...

Continue Reading

#30HariBercerita - Menyetir

@30haribercerita#30haribercerita #30HBC18 - MenyetirDulu saya tidak bisa menyetir. Sama sekali. Membiarkan orang lain yang melakukannya dan membawa saya ke tempat yang diinginkan atau disepakati, meski tak jarang saya harus pasrah kemana sang pengemudi membawa.Seringkali tidak sepakat dengan arah yang dituju oleh si pengemudi. Saya tidak suka, tapi saya sendiri tidak bisa menyetir jadi tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai detik itu saya tidak memiliki keberanian untuk...

Continue Reading

#30HariBercerita - 'Teman'

@30haribercerita#30haribercerita #30HBC18 - 'Teman' Saya pernah menulis beberapa bulan lalu bahwa 'teman' adalah satu-satunya bentuk hubungan yang saya miliki (saat ini) dengan orang-orang selain keluarga. Saya tidak mendefinisikan bentuk hubungan lain. Hanya 'teman'. Lantas apa semua 'teman' ini sama dekatnya?Tidak, tentu saja. Seberapa dekat 'teman' bagi saya tergantung kepada percakapan yang kami lakukan.Apa yang bisa saya bicarakan dan apa yang tidak, sejauh apa kami mendiskusikan...

Continue Reading